Workshop Internalisasi Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PPSIP) dalam dokumen perencanaan daerah kegiatan Integrated Participactory Development and Management of Irigation Project (IPDMIP) yang dilaksanakan di Hotel Beston – Palembang pada 23 Juni 2021. Workshop ini dibuka oleh Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Kepala Sub Bidang Infrastruktur, Amirudin, S.TMT didampingi oleh Konsultan ISAI Provinsi Sumatera Selatan, Bapak Ir. Arifin sebagai moderator.
Kegiatan workshop ini dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diantaranya Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, Balai Besar Wilayah Sungai VIII Palembang, dan seluruh Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang serta Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Kepala Bappeda Litbang, Ir. Kosarodin, MM dalam hal ini diwakili oleh Kepala Sub Bidang Perencanaan Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup, Fisop Nurhuri, S.Si., M.Si turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Program Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif (PPSIP) diwujudkan untuk meningkatkan kemampuan pengelola irigasi, petani pemakai air dan penerima manfaat irigasi lainnya dalam melaksanakan pengelolaan irigasi secara efektif, efisien, dan berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan sistem irigasi. Peningkatan kemampuan kelembagaan dilaksanakan melalui proses pemberdayaan. Salah satu upaya pemberdayaan kelembagaan adalah melalui program pendampingan. Peran pendamping dalam konteks tersebut adalah sebagai fasilitator, katalisator, motivator serta dinamisator untuk meningkatkan kinerja pemberdayaan.
Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan Provinsi maupun kewenangan Kabupaten. Upaya ini diharapkan dapat mendukung tercapainya swasembada beras sesuai program Pemerintah Indonesia.
Dasar pemikiran kegiatan IPDMIP ialah untuk secara penuh merealisasikan potensi pengurangan kemiskinan pertanian beririgasi. Berdasarkan pengalaman pembangunan irigasi yang telah dilakukan selama ini, disadari bahwa terdapat faktor-faktor yang menghambat peningkatan produktivitas petani penggarap di Indonesia. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Lemahnya kelembagaan petani, air dan irigasi
- Pemeliharaan prasarana sistem irigasi yang kurang
- Terbatasnya akses petani penggarap kepada sumber pembiayaan desa
- Kepemilikan lahan yang tidak jelas
- Kesenjangan teknologi
- Potensi komoditas bernilai tinggi yang terabaikan.
IPDMIP ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang dilanjutkan ke RPJMN 2019-2024, yang mana ketahanan sumberdaya air dan ketahanan pangan menjadi prioritas. Untuk mencapai tujuan ini, oleh karena itu akan dilaksanakan program Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi (PPSI) melalui peningkatan sistem pengelolaan irigasi, penguatan P3A, penguatan lembaga pengelola irigasi serta rehabilitasi 3 juta hektar daerah irigasi.
Pada akhir kegiatan workshop ini, seluruh tamu undangan dari OPD terkait menandatangani kesepakatan rumusan hasil workshop PPSIP. Dalam rancangan kedepan harapannya kegiatan Irigasi dapat dimasukkan di dalam RPJM dan dapat menjadi isu penguat dalam Kabupaten/Kota sehingga kegiatan irigasi dapat dianggarkan secara nyata.
Leave a Reply