Pangkalan Balai – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Banyuasin ikut serta menghadiri kegiatan “Lokakarya Multipihak Pengembangan Peta Jalan untuk Implementasi Model Bisnis dengan Menggunakan Kerangka Outcome Mapping.” Bertempat di Ballroom Aston Hotel Palembang pada hari Senin sampai Rabu tanggal 24 – 26 Januari 2022. Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banyuasin, Ir. Kosarodin, MM mewakili Bupati Banyuasin membuka langsung kegiatan lokakarya multipihak tersebut. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh peserta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang relevan dengan Project Peat Impacts serta stakeholder terkait lainnya. Dari Bappeda Litbang Kabupaten Banyuasin turut hadir Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Dr. H. M. Harun Samsudin, S.Pd., MM serta Kepala Bidang Perencanaan Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Pipi Oktorini, SE., M.Si.
Program Peat – IMPACTS Indonesia (Improving Management of Peatlands and Capacities of Stakeholders in Indonesia) atau Peningkatan Pengelolaan Lahan Gambut dan Kapasitas Para Pemangku Kepentingan di Indonesia merupakan program yang didukung oleh Pemerintah Federal Jerman melalui The German Federal Environment Ministry – The International Climate Initiative (IBMU-IKI). Kegiatan ini akan berjalan selama 4 (empat) tahun dari Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2023. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendukung perwujudan pengelolaan gambut berkelanjutan dengan memperkuat kapasitas teknis dan kelembagaan serta penyelarasan peran antara sektor publik dan swasta.
Program ini memiliki tujuan khusus antara lain:
- Meningkatkan pemahaman tentang kebakaran gambut dan risiko emisi yang terjadi pada bentang lahan;
- Memperkuat kapasitas untuk mengintegrasikan pengelolaan lahan gambut ke dalam tata kelola bentang lahan yang lebih luas pada seluruh fungsi produksi-perlindungan sehingga dapat berkontribusi pada komitmen nasional pengurangan emisi gas rumah kaca dan pembangunan rendah karbon;
- Mengembangkan kapasitas petani kecil untuk mengelola paludikultur berbasis pepohonan yang menggabungkan profitabilitas dan pengurangan emisi;
- Merumuskan opsi berbagai jenis restorasi bentang lahan gambut yang menghubungkan aksi lokal dengan eksternalitas dalam kerangka kebijakan melalui kemitraan untuk mencapai penghidupan yang berkelanjutan; dan
- Bertukar pembelajaran untuk mempercepat dan memperluas dampak restorasi bentang lahan gambut di tingkat nasional.
Demi mencapai tujuan tersebut, enam paket kerja telah dirancang dan diharapkan dapat terlaksana sesuai rencana dan waktu yang telah ditetapkan. Salah satu paket kerja, yaitu paket kerja 3 memfokuskan pada upaya penguatan kapasitas petani untuk meningkatkan penghidupan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Peningkatan penghidupan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan tersebut dapat dicapai dengan kolaborasi para pihak melalui pembentukan Tim Kerja Bersama dan selanjutnya membangun kesepakatan dalam Tim Kerja Bersama.
Pembentukan Tim Kerja Bersama dan kesepakatannya untuk mewujudkan penghidupan masyarakat secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dilakukan mulai dari tingkat desa sampai kabupaten untuk menjalankan intervensi di dua desa pilot, yaitu Desa Baru dan Desa Daya Kesuma yang berada di KHG Saleh-Sugihan. Intervensi yang akan diuji-cobakan di kedua desa pilot adalah model usaha budidaya lebah madu dan mina padi di Desa Baru; budidaya padi ramah lingkungan dengan menerapkan pembukaan lahan tanpa bakar dan penggunaan pupuk organik di Desa Daya Kesuma, Kabupaten Banyuasin.
Leave a Reply