Pangkalan Balai – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Banyuasin dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, memulai proses Diskusi Kelompok Terpumpun pertama mengenai “Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHK) Perubahan RPJMD Kabupaten Banyuasin Tahun 2018-2023″, pada Senin, 11 Oktober 2021 di Hotel Beston, Palembang.
Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banyuasin, Ir. Kosarodin, MM menjelaskan mengenai pentingnya kegiatan ini.
“Dalam penyusunan KLHS Perubahan RPJMD Kabupaten Banyuasin kita harus mengacu pada dua aturan yaitu aturan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Kegiatan Forum Diskusi ini menjadi salah satu tahapan yang ada dalam aturan tersebut sebagai bentuk perumusan pembangunan Kabupaten Banyuasin,” terang beliau.
Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dan daring, bertujuan untuk berdiskusi bersama dalam memastikan isu strategis permasalahan dan sasaran strategis tujuan pembangunan berkelanjutan yang termuat dalam rancangan RPJMD Kabupaten Banyuasin, serta tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) berisi seperangkat tujuan transformatif yang disepakati. Dalam arahannya, Ibu Regina Ariyanti, ST, selaku Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Provinsi Sumatera Selatan menyatakan.
“Perumusan KLHS perubahan harus mengacu kepada dua peraturan, yaitu Peraturan Kementerian Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup. Isu-isu perubahan yang nantinya dilakukan harus ada latar belakang studi dan science-based, juga melalui analisa yang disepakati bersama,” ujar beliau.
Dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan ini, Dr. H. Muhammad Senen Har, S.IP., M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, menegaskan.
“Terdapat enam tahapan penyusunan KLHS RPJMD yang akan dijalankan, meliputi tahap persiapan, identifikasi, pengumpulan dan analisa data, pengkajian, perumusan skenario, penulisan laporan, dan tentunya penjaminan terhadap kualitas dan tahap validasi untuk memastikan proses pembuatan telah didukung dengan bukti-bukti dan kualitas substansi telah mendukung pembangunan berkelanjutan,” tegas beliau.
Kegiatan ini didukung oleh International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) Indonesia, Forum DAS Sumatera Selatan, dan Balai Penelitian Tanah sebagai bagian upaya #PahlawanGambut di Sumatera Selatan.
@icraf_indonesia @forumdassumsel
Leave a Reply