Palembang – Dalam rangka meningkatkan serta mendapatkan umpan balik pemanfaatan hasil-hasil inovasi teknologi di bidang pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian di Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh unsur DRD Sumatera Selatan, Perteta, Dekan Fakultas Pertanian se-Sumatera Selatan dan OPD terkait dengan Pertanian dari Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin. Turut hadir pula dalam kegiatan FGD tersebut, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banyuasin, Ir. Kosarodin, MM dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Litbang Kabupaten Banyuasin, Dr. H. M. Harun Samsudin, S.Pd., MM.
FGD dengan tema : “Hilirisasi Teknologi dan Inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di Sumatera Selatan” dilaksanakan pada hari Senin, 05 Juli 2021 bertempat di Aula Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Sumatera Selatan Jalan Kolonel H. Barlian Km 6 Palembang. Kegiatan FGD tersebut di buka langsung oleh Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan, Dr. Atekan secara daring.
Kebijakan hilirisasi teknologi inovasi di Sumatera Selatan, inovasi daerah mendorong percepatan pembangunan daerah, kolaborasi untuk peningkatan daya saing daerah, hilirisasi inovasi teknologi dan kebijakan pemerintah daerah dalam menumbuhkan budaya inovasi. Inovasi daerah adalah semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Inovasi adalah hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian, dan/atau penerapan, yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi dan/atau sosial.
Akselarasi Hilirisasi beberapa Inovasi Balitbangtan di Sumatera Selatan menghasilkan banyak teknologi dan inovasi yang telah diadaptasikan dan didesiminasikan oleh BPTP Sumatera Selatan. Beberapa Inovasi Balitbangtan yang telah diseminasikan BPTP Sumatera Selatan berkolaborasi dengan Pusat/Balit lingkup Balitbangtan, Lembaga Penelitian Internasional (IRRI, ACIAR) dan Perguruan Tinggi diantaranya telah mengembangkan varietas padi tahan rendaman (Sub-Mergence Rice Tolerant), teknologi budidaya padi di lahan rawa “RAISA”, teknologi budidaya padi sawah “Jarwo Super”, teknologi budidaya jagung di lahan masam, teknologi pengeringan padi tipe bak (Box Driver) menggunakan tungku bahan bakar sekam, teknologi alat tanam benih langsung (Atabela) modifikasi, teknologi penempatan kebutuhan harga PUTS/PUTR, pengembangan dan teknologi pembibitan ayam KUB, dll. Teknologi- teknologi tersebut sebagian lagi masih perlu terus didiseminasikan pada skala yang lebih luas serta perlu hilirisasi menjadi inovasi yang dapat bernilai komersil. (HS)
Leave a Reply